PENERAPAN MULTIPLE INTELLIGENCES DALAM SISTEM PEMBELAJARAN
Multiple Intelligences memberikan pandangan bahwa terdapat sembilan macam kecerdasan yang dimiliki oleh setiap orang ,diantaranya Intelegensi Linguistik Intelegensi matematis-Logis, Intelegensi Ruang-Spasia, Intelegensi Kinestetik-badan, Intelegensi Musik, Intelegensi Interpersonal, Intelegensi Intrapersonal, Intelegensi lingkungan/Naturalis,Intelegensi eksistensial.Yang membedakan antara yang satu dengan yang lainnya adalah komposisi atau dominasi dari kecerdasan tersebut. Teori Multiple Intelligences mampu menjembatani proses pengajaran yang membosankan menjadi suatu pengalaman belajar yang menyenangkan dan Siswa tidak hanya disuguhi oleh teori semata. Penerapan multiple Intelligences di dalam proses belajar mengajar tidak harus menunggu perintah dari atasan. Guru yang mencoba menerapkan Multiple Intelligences, berinisiatif agar pengajaran dapat dilakukan seefektif mungkin dan sesuai dengan kebutuhan siswa. Hal ini didasari bahwa guru adalah orang yang langsung terlibat di lapangan yang mengetahui secara jelas kebutuhan dan keunikan dari setiap siswa.
Dalam Pengajaran satu
materi tidak perlu harus menggunakan ke sembilan kecerdasan secara serentak.
Pilihlah kecerdasan yang sesuai dengan konteks pembelajaran itu sendiri.
Sebenarnya dalam melaksanakan proses belajar yang menggunakan kerangka Multiple
Intelligences tidaklah sesulit yang dibayangkan. Yang dibutuhkan hanyalah
kreativitas dan kepekaan guru. Artinya setiap guru harus bisa berpikir secara
terbuka, mau menerima perubahan, serta harus memiliki kepekaan untuk melihat
setiap hal yang bisa digunakan di lingkungan sekitar dalam menunjang proses
belajar. Untuk mengembangkan proses pengajaran dengan menggunakan Multiple
Intelligences, sarana dan prasarana yang dibutuhkan sebenarnya telah tersedia
di lingkungan sekitar. Artinya bahwa proses belajar mengajar tidak harus di
lakukan dalam kelas. Tidak harus menggunakan peralatan yang canggih. Padahal
yang sebenarnya tidaklah demikian. Di dalam menerapkan Multiple Intelligences
di dalam proses pengajaran dapat dilakukan melalui beberapa cara, di antaranya
dengan menggunakan musik untuk mengembangkan Musical Intelligence, belajar kelompok untuk mengembangkan
Interpersonal Intelligence, aktivitas seni untuk mengembangkan Visual-Soatial Intelligence, role play
untuk mengembangkan Bodily-Kinesthetic Intelligence, perjalanan ke lapangan (Field
Trips) untuk mengembangkan Nature Intelligence, menggunakan
Multimedia, refleksi diri untuk megembangkan Intra personal Intelligence. Keluar dari pola kebiasaan mengajar
yang lama yaitu pengajaran yang hanya menekankan pada metoda ceramah .
Dengan demikian kita dapat
berfikir bahwa Setiap siswa memiliki
keunikan masing-masing. Mereka memiliki kecerdasan yang berbeda-beda antara
satu dengan yang lainnya. Pandangan yang
menyatakan bahwa kecerdasan seseorang dapat dilihat berdasarkan hasil tes IQ sudah tidak relevan lagi karena
tes IQ hanya membatasi pada kecerdasan logika (matematika) dan bahasa. Saat ini
masih banyak sekolah yang terjebak dengan pandangan tradisional tersebut. Masih
banyak guru yang hanya menekankan pada kemampuan logika (matematika) dan
bahasa. Teori Multiple Intelligences, mencoba untuk mengubah pandangan bahwa
kecerdasan seseorang tidak hanya terdiri dari kemampuan Logika (matematika) dan
bahasa saja.
NAMA :SITI KALIMAH
NPM :10320045
KELAS :5B
Topik :
· Pengembangan potensi anak berbasis multiple intelligences sebagai upaya peningkatan pelayanan optimal
judul :
· Penerapan multiple intelligences dalam sistem pembelajaran
Kerangka
karangan :
·
Teori
Multiple Intelligences mampu menjembatani proses pengajaran yang membosankan
menjadi suatu pengalaman belajar yang menyenangkan bagi Siswa
·
Proses
penggunaan Multiple Intelligences dalam proses belajar mengajar.
·
Kecerdasan
setiap anak berbeda-beda.Dan Multiple Intelligences mampu mengubah
pandangan setiap orang bahwa setiap anak tidak hanya memiliki kecerdasan
matematika(logika) dan bahasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar